Dulu ketika si aku masih
duduk dibangku sekolah dasar, sekolahku, kehidupanku, masih benar-benar mulus.
Terdapat begitu banyak kebahagiaan yang aku raih, mulai dari sekolah yang
selalu ranking satu dan keluarga yang selalu ada setiap waktu. Sekolah adalah
tempat dimana aku mencari ilmu, tempat dimana aku dihargai dan disegani. Tapi
kejelekan sifatku mulai terlihat ketika aku merasa bahwa akulah paling pintar,
paling muncul diantara teman sebayaku. Kejelekan yang akupun tidak merasa bahwa
itu adalah sifat terburuk yang pernah aku miliki pada waktu itu, diantaranya
menganggap rendah teman, sombong, dan tidak mau mendengarkan saran dari orang
yang aku anggap “dibawah” aku. Ya itulah aku yang dulu.
Tapi setelah kejadian dimana
aku dipalak oleh orang yang lebih tua dariku, aku mulai berfikir bahwa aku
bukanlah siapa-siapa, aku baru anak ingusan yang ingin mendapatkan suatu
kejayaan hidup. Dan aku juga mulai berfikir bahwa aku perlu teman yang banyak
untuk bisa dimintai pertolongan ketika aku mendapatkan suatu permasalahan
hidup. Ya itulah misiku dulu.
Tepatnya ketika aku duduk
dibangku sekolah menengah pertama, aku mulai kehilangan keluargaku, bukan
karena meninggalkan dunia ini, tapi karena suatu permasalahan keluarga yang solusi
terakhirnya adalah ibuku harus meninggalkan kota intan ini. Lalu beliaupun
pergilah ke suatu kota yang dikenal dengan kota pesantren, kota kelahiran
beliau. Dari kejadian yang belum pernah termimpikan olehku itu, akupun mulai
merasa rumah adalah tempat paling sepi dan akupun tambah bulat untuk mencari
teman sebanyak-banyaknya. Kehidupan sekolahku pun tidak berjalan mulus,
misalnya aku hanya dapat ranking 10 besar dikelas. Dari tahun kesatu aku
menjalani kehidupan sekolah menengah pertama, aku mulai merasakan teman seperti
keluarga sendiri, mulai berfikiran terbuka, mulai membuang semua kejelekan yang
ada sewaktu aku duduk dibangku sekolah dasar dulu. dan juga aku mulai mengagumi
seorang wanita, dia adalah ciptaan tuhan yang indah, dengan paras yang cantik
dan menawan, dibalut dengan sifat baik dan otak yang cemerlang. Sungguh wanita
yang sempurna dan unik dimataku. Kenapa disebut unik? Karena dia terlihat
sangat cuek dengan sekitarnya. Dari dialah aku mempelajari sifat cuek, dan
menerapkannya kepada kehidupanku sampai sekarang.
Ketika aku mempunyai misi untuk
memperbanyak teman, akupun mulai lebih giat lagi mencari teman. Dan prinsipku
waktu mencari teman adalah “berteman dengan siapa aja asal jangan terbawa
olehnya”. Segitu pedenya aku mempunyai prinsip itu, dan akhirnya aku menemukan
teman yang “badung”. Pertama kali aku berteman dengan mereka yang “badung”, aku
tetap memegang teguh prinsip yang aku miliki pada waktu itu. Lama kelamaan
akupun mulai mengikuti gaya hidup mereka yang “rada” keluar dari ajaran yang
diberikan oleh orangtuaku. Akupun terjerumus kelubang kehidupan yang sama
sekali belum aku ketahui. Memang dasar dari sifat manusia adalah “rasa ingin
tahu” akupun mulai menjalani kehidupan yang melenceng dari ajaran orangtuaku
itu. Temanku mengenalkan dunia persulapan kepadaku. Dan pada waktu itu aku
ingin sekali bisa melakukan hal-hal yang orang lain tidak bisa melakukannya. Akupun
bergabung dengan perkumpulan sulap mereka. Ketika semua trik-trik sulap aku
kuasai, akupun mulai tampil diatas panggung dan menurutku itu adalah hal “keren.”
Ditengah perjalanan hidupku dengan dunia persulapan, aku mencoba untuk memasuki
dunia berpacaran, karena pada waktu itu teman – temanku memiliki seorang pacar.
Ketika aku bermain kesebuah rumah teman, aku melihat seorang cewe dan langsung
menembaknya dengan sulap, tentu saja dibantu oleh dua orang sahabatku. Jadian
lah aku dengan cewe itu. Hampir setiap malam aku apel kerumahnya, karena waktu
itu dia tidak bisa main keluar dikarenakan orang tua tidak mengizinkannya. Cuma
bertahan sekitar satu bulan, kandaslah kisah pacaranku itu.
Semakin aku terjerumus
kedunia persulapan, aku ingin membeli alat-alat sulap yang pada waktu itu
harganya lumayan menguras dompetku. Dan pada akhirnya akupun mulai memiliki
sifat jelek lain diantaranya pulang selalu malam, UNICO Usaha Nipu Colot dan
selalu berbohong. Akhir dari sebuah perjalanan sulapku adalah mencoceng uang
DSP selama 3 bulan, sebegitu tololnya aku pada waktu itu. Aku bingung kan pada
waktu hari H pembayaran, nyari uang kesana kemari, menjual semua alat sulapku,
masih kurang besar dari semua usaha yang aku kerahkan waktu itu. Akupun
memberanikan diri memberitahu ayahku, ayahku yang “mantan” freeman atau yang
sering kita sebut preman yang kini sudah insaf. Udah ketebak dong gimana akhirnya,
ya dimarahi habis-habisan dan yang paling sedih adalah hilangnya kepercayaan
seorang ayah kepada anaknya.
Setelah kejadian itu pun aku
masih berpegang teguh kepada misi hidupku. Aku mulai dikenalkan dengan dunia
motor, yang pada saat itu akupun belum bisa dan belum punya motor sendiri. Tapi
rasa ingin tahu ku pun semakin memuncak tatkala aku melihat motor yang begitu
keren didepan mataku. Akupun mulai masuk dunia club motor. Beda ya club motor
sama geng motor. Club motor adalah suatu perkumpulan dimana mereka cuman ingin
mendapatkan suatu keluarga baru dan ingin menumpahkan suatu karya seni pada
motor (modification). Geng motor adalah suatu perkumpulan dimana mereka hanya
ingin menjadi jagoan dijalanan dan ingin menambah kecepatan motor, ini juga
dinamakan modification.
Club
motor biasanya melakukan suatu perkumpulan untuk mempererat tali silaturahmi,
dan juga untuk berkreasi dengan motor mereka. Jarang melakukan hal-hal negatif.
Tapi geng motor sering kali melakukan hal-hal negatif. Club motor dan geng
motor itu ada, didasari dengan suatu pikiran yang sama, suatu hobi yang sama.
Ya terserah kalian, mau masuk geng motor atau club motor, toh dua-duanya juga
memperbanyak teman kan.
Si aku
masuk club motor, ya memang benar disana si aku disambut oleh banyak orang dan
“ujug-ujug” mempunyai banyak teman. Kejelekan yang dulu pun masih ada, yaitu
sering pulang malam dan berbohong. Seiring berjalannya waktu aku masuk dunia
club motor, aku mulai nyaman dengan mereka, mengikuti cara hidup mereka,
kejelekan mereka pun aku ikuti, bodohnya aku dulu. setelah hampir satu tahun
aku masuk dunia itu, akupun mulai sadar bahwa dunia club motor bukan kehidupan
yang aku cari. Akupun keluar lah dari dunia itu.
Berbekal
pengalaman, akupun berpikir bahwa yang “ujug-ujug” ada, akan “ujug-ujug”
hilang. Ya itulah konsekuensi dari perjalanan misi mencari seorang teman.
Disaat aku keluar dari club itu, aku mulai gabung dengan teman disekitar rumah.
Meskipun dulu juga sering main bareng dengan mereka, karena aku sibuk dengan
misi mencari teman diluar lingkungan rumah, aku jadi rada meninggalkan teman
disekitar rumah. Setelah aku gabung lagi dengan mereka, aku berfikir ada yang
beda dengan mereka yang dulu sama sekarang. Tapi aku menghiraukan perbedaan
mereka yang dulu dan sekarang karena mereka juga pasti menempuh perjalanan
pertemanan sepertiku dan akhirnya membentuk mereka yang sekarang. Lama
kelamaan, mereka mengajak aku ke hal yang negatif, sekali lagi aku masuk ke
“black hole”. Tapi tidak berlangsung lama aku masuk ke “black hole” itu, akupun
langsung tersadar dan mulai sedikit demi sedikit menjauhi mereka.
Tidak
kerasa aku lulus SMP dan masuk sekolah menengah atas, yang menurut masyarakat
sekolah itu adalah sekolah terbaik di kota intan ini. SMA ku penuh dengan orang
– orang cerdas. Aku minder dengan
mereka, ya karena aku berbeda dengan mereka. Aku yang bodoh, dan mempunyai
perjalanan hidup yang berbeda dengan mereka. Ditahun pertama, aku menjalaninya
dengan biasa – biasa aja, belum ada hal yang menarik dalam kehidupan SMAku. Ditahun
kedua mulai ada yang menarik dikehidupanku, mulai menemukan lagi sesosok wanita
yang unik seperti yang telah aku temukan pada waktu SMPku dulu. dimulai lah
kisah asmaraku.
Wanita
itu sangat berbeda dari wanita yang aku kagumi sewaktu SMP dulu, dia sangat
ramah terhadap orang sekitarnya, baik, sholeha, cemerlang juga otaknya. Kerenlah
pokoknya. Ketika aku mulai mendekati dan akhirnya aku “nembak” dia. Aku ditolak
oleh dia, dan seketika itu akupun langsung menjauh dari dia sangat jauh, saking
jauhnya akupun jarang sekali ngobrol sama dia. Sampailah ditahun ketiga,
bertepatan hari ulang tahunku, dia memberi kado kepadaku. Aku sangat menyesal
melakukan “nembak” pada waktu dulu itu, ya itu mungkin sudah ditakdirkan oleh
tuhan jalanku harus seperti itu. Disaat yang bersamaan, ada seorang wanita yang
aku kejar pada waktu itu, dari waktu kelas dua sih aku sukanya tapi aku dulu
menghiraukan rasa itu. Aku juga pada waktu kelas dua itu membentuk suatu
kelompok bermain dan belajar yang dinamakan LD Fam’s yang artinya Lewidaun
Family. Karena aku dulu punya basecamp di lewidaun. Dia juga memberikan kado
atas nama LD Fam’s. Setelah sekian lama aku mendekati wanita itu yang aku
berinama “totos”. Aku mendapatkan banyak kenangan dari dia. Saking banyaknya
sampai sekarang belum hilang diingatanku. Apa perlu disebutkan lagi kalau aku
ditolak oleh dia. Hahaha... terjadilah masalah antara aku dengan totos itu.
Bukan karena aku ditolak ya, aku ga sebocah itu ko. Karena aku berfikir jauh
kedepan, dan akhirnya aku memberanikan diri untuk jaga jarak dengan totos itu.
Sudah pasti kan resikonya dia juga bakal beda ke siaku ini. Ya mau gimana lagi,
itulah jalan terbaik yang aku pilih. Meskipun aku sebenernya ingin, ingin
sekali berada didekatnya sampai kapanpun. Ga bisa move on lah dari dia. Tapi disaat
aku terpuruk ada seorang sahabat yang mengulurkan tangannya dan membantu aku
bangkit lagi. dia adalah wanita yang pada tahun kedua aku tembak. Dia yang
pernah aku jauhi dulu. entah moment apa, tapi akhirnya aku sama dia menjadi
sahabat lagi. Kalau boleh sedikit jujur sih, sampai sekarang pun aku belum bisa
move on dari totos itu. Cuma bisa “pura-pura” move on dari dia.
Kembali
lagi ke misi mencari teman, ternyata teman sekitar rumah muncul lagi dan bilang
bahwa dia akan membunuhku pada waktu itu, wow... ya karena aku menjauh dari
mereka, dan katanya aku tidak bisa diberi amanah. Dengan santai nya aku
menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka. Dan akhirnya
aku sekarang terbebas dari mereka.
Berakhirlah
misi mencari teman, dan sekarang aku kembali kejalan Tuhan, dan benar-benar
membuat jalan lagi, jalan kehidupan yang baru. Yang tentunya di rodhoi oleh
ALLAH SWT. Sepi, sunyi, sendiri adalah hal yang biasa bagiku. Melepaskan semua
ikatan pertemanan yang “ga bener” adalah awal yang harus kulalui dari
perjalanan baru ini. Dulu seru tapi berantakan, sekarang sepi tapi tertata.
Itulah
sepenggal cerita hidup yang aku lalui, dan masih begitu banyak cerita – cerita
lain didepan sana yang akan aku hadapi.